Selasa, 23 Juni 2015

Tentang Saya

Assalamualaikuim, wr,wb.
Nama saya Endang Supriani, saya biasa di panggil endang. Tapi orang tua saya manggil dengan sebutan ndut, padahal kan saya enggak gendut, mungkin panggilan sayang x ya. Saya lahir di Bagan Batu, 31 oktober 1995. Saya anak pertama dari 2 bersaudara. Adik saya laki-laki. Saya berasal dari Sungai Bahar. Sekarang tinggal di asrama putri teladan, di kamar AL-Azhiim bersama 9 teman saya yang bernama Intan Tri Adhawati, Yun Emala Dewi, Amelia Satria, Resti Destriyani, Siti Munawarah, Putri Yunita Sari, Rika Yanti dan Sumiyati. Saya mahasiswi D3 Kebidanan di STIKES BAITURRAHIM JAMBI.
Saya memulai pendidikan dari TK, SD, SMP, SMA, dan sekarang masih menjadi mahasiswi di STIKBA. Saya bersekolah di TK mukti Tama yang berada deket dengan rumah, Sekolah SDN 202/IX, SMP 36 Muaro jambi, SMAN 4 Muaro jambi dan semuanya sekolah di sungai bahar. Ketika kuliah ini saja saya baru keluar dari sungai bahar dan kuliah di jambi.
Saya tipe orang yang pendiam, apalagi kalau baru ketemu sama orang baru. Tapi kata temen-temen, saya orangnya cerewet, pemarah juga. Saya orangnya mudah tersinggung. Saya memang gitu orangnya. Teman sekamar saya memanggil saya dengan sebutan opung, hahahah.. serasa sudah tua aja. Itu lah sedikit uraian tentang pribadi saya.


PROGRAM KB




A.  Pengertian Program KB
            Pengertian program Keluarga Berencana (KB) menurut UU No 10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
            Sejak pelita V, program KB nasional berubah menjadi gerakan KB nasional yaitu gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan NKKBS dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia indonesia. (Sarwono, 1999).

B.   Tujuan Program KB
Tujuan umum untuk lima tahun kedepan mewujudkan visi dan misi program KB yaitu menbangun kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB di masa mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas tahun2015.
Sedangkan tujuan program KB secara filosofi adalah :
ü  Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk indonesia.
ü  Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

C.  SASARAN PROGRAM KB
Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin di capai. Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangakn sasaran tidak langsungnya adalah pelaksana dan pengelola KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera.

D.  RUANG LINGKUP PROGRAM KB
Ruang lingkup program KB meliputi :
·         Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE)
·         Konseling
·         Pelayanan Kontrasepsi
·         Pelayanan Infertilitas
·         Pendidikan Sex
·         Konsultasi Pra perkawinan Dan Konsultasi Perkawinan
·         Konsultasi Genetik
·         Tes Keganasan
·         Adopsi
E.   MACAM-MACAM METODE KB YANG ADA DALAM PROGRAM KB INDONESIA
1.      Metode kontrasepsi sederhana
Metode kontrasepsi tanpa alat anatara lain : metode amenorhoe laktasi (MAL), coitus interuptus, metode kalender, metode lendir servik, metode suhu basal badan. Sedangkan metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu : kondom, diafragma, cup servik dan spermisida.



2.      Metode kontrasepsi hormonal
Metode kontrasepsi hormonal umumnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi ( mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik ) yang terdapat pada pil dan suntikan, sedangkan yang hanya berisi progesteron terdapat pada pil, suntik dan implant.

  
     
                
3.      Metode kontrasepsi dengan alat kontrasepsi dala rahim (AKDR)
Metode kontrasepsi ini secara garis besar di bagi menjadi 2 yaitu AKDR yang mengandung hormon dan yang tidak mengandung hormon.


4.      Metode kontrasepsi mantap
Metode ini terbagi menjadi 2 yaitu metode operatif wanita (MOW) dan metode operatif pria (MOP).

             



5.      Metode kontrasepsi darurat
Metode kontrasepsi yang dipakai dalam kondisi darurat ada 2 macam yaitu pil dan AKDR.
                 




REFERENSI : HANDAYANI SRI.2010.PELAYANAN KELUARGA BERENCANA.PUSTAKA RIHANA.BANTUL.


KETUBAN PECAH DINI



       Ketuban pecah dalam persalinan secara umum di sebabkan oleh kontraksi uterus dan peregangan berulang. Selaput ketuban pecah karena pada daerah tertentu terjadi perubahan biokimia yang menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh, bukan karena seluruh selaput ketuban rapuh.
            Komplikasi yang timbul akibat ketuban pecah dini bergantung pada usia kehamilan. Dapat terjadi infeksi maternal ataupun neonatal, persalinan prematur, hipoksia karena kompresi tali pusat, deformitas janin, meningkatnya insiden seksio sesarea, atau gagalnya persalinan normal.
            Gejalanya adalah cairan ketuban keluar secara tiba-tiba dari liang vagina dalam jumlah banyak, tk dapat di tahan atau di berhentikan. Cairan ketuban berwarna putih agak keruh, mirip air kelapa muda karena bercampur dengan lanugo atau rambut halus pada janin dan mengandung vernik caseosa, yaitu lemak pada kulit bayi.
            Penyebabnya belum pasti, tetapi sebagian besar berkaitan dengan infeksi, seperti infeksi kuman, bakteri yang dapat menyebabkan selaput ketuban menjadi tipis, lemah dan mudah pecah.
Penatalaksaan ketuban pecah dini :
v  Mempertahankan kahamilan sampai cukup matur khususnya kematangan paru sehingga mengurangi kejadian kegagalan perkembangan paru yang sehat.
v  Terjadi infeksi dalam rahim, yaitu koriomnionitis yang menjadi pemicu sepsis, meningitits janin, dan persalinan prematur.
v  Pada usia kehamilan 24 sampai 32 minggu saat berat janin cukup, perlu dipertimbangkan untuk melakukan induksi persalinan, dengan kemungkinan janin tidak dapat diselamatkan.
v  Menghadapi ketuban pecah dini, diperlukan KIM terhadap ibu dan keluarga sehingga terdapat pengertian bahwa tindakan mendadak mungkin dilakukan dengan pertimbngan untuk menyelamatkan ibu dan mungkin harus mengorbankan bayinya.
v  Pemeriksaan yang penting dilakukan adalah USG untuk mengukur distansia biparietal dan perlu melakukan aspirasi air ketuban untuk melakukan pemeriksaan kematangan paru melalui perbandingan L/S.
v  Waktu terminasi pada hamil aterm dapat dianjurkan pada selang waktu 6 jam sampai 24 jam, bila tidak terjadi HIS spontan.



Penderita dengan kemungkinan ketuban pecah dini harus masuk rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Jika pada perawatan air ketuban berhenti keluar, pasien dapat pulang untuk di rawat jalan. Secara umum penatalaksanaan ketuban pecah dini yang tidak dalam persalinan serta tidak ada infeksi dan gawat janin, penatalaksanaannya bergantung pada usia kehamilan.




REFERENSI : SARWONO PRAWIROHARJO.2011.ILMU KEBIDANAN.PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO. JAKARTA

KEHAMILAN EKTOPIK






            Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang berimplantasi diluar endometrium normal. Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya karena tempat implantasinya tidak memberikan kesempatan untuk tumbuh kembang mencapai aterm. Kejadian kehamilan ektopik bervariasi pada setiap pusat penelitian atau rumah sakit. Frekuensi ini bergantung pada beberapa faktor di antaranya :
a)      Pemakaian antibiotika. Antibiotika menyebabkan kesembuhan dari infeksi pada tuba, tetapi lumenya menyempit sehingga memperbesar kejadian kehamilan ektopik. Pemakaian alat kontrasepsi meningkatkan kejadian hamil ektopik, karena fungsinya mencegah kehamilan tetapi tidak sekaligus mengurangi kejadian kehamilan ektopik.
b)      Usia penderita hamil ektopik antara 20 dan 40 tahun dengan puncaknya pada usia sekitar 30 tahun.
c)      Variasi frekuensinya antara 1:125-330 kasus.


Penyebab kehamilan ektopik sebagian besar terjadi pada tuba falopi sehingga setiap gangguan pada tuba falopi yang di sebabkan infeksi akan menimbulkan gangguan dalam perjalanan hasil konsepsi menuju rahim. Penyebab kehamilan ektopik dapat dijabarkan sebagai berikut :
a)      Gangguan pada lumen tuba falopi
·         Infeksi menimbulkan perlekatan endosalping sehingga menyempitkan lumen.
·         Hipoplasia tuba falopi menyebabkan lumenya menyempit.
·         Operasi plastik pada tuba (rekonstruksi) atau melepaskan perlekatan dan tetap menyempitkan tuba.
b)      Gangguan diluar tuba falopi
·         Terdapat endometriosis tuba falopi sehingga memperbesar kemungkina implantasi
·         Terdapat divertikel pada lumen tuba falopi
·         Terdapat perlekatan di sekitar tuba falopi sehingga memperkecil lumen tuba
·         Kemungkinan migrasi eksternal, sehingga hasil konsepsi mencapai tuba dalam keadaan blastula

Gejala klinis
Gambaran klinis kehamilan ektopik bervariasi dari bentuk abortus tuba atau terjadi ruptur tuba. Dengan demikian trias gejala klinis kehamilan ektopik adalah sebagai berikut :
v  Amenore, dengan amenore dapat dijumpai tanda-tanda hamil muda, yaitu morning sikness, mual-muntah, terjadi perasaan ngidam.
v  Terjadinya nyeri abdomen, yang disebabkan kehamilan tuba yang pecah. Rasa nyeri dapat menjalar ke seluruh abdomen tergantung pada perdarahan di dalamnya.
v  Perdarahan, pada abortus atau ruptur kehamilan tuba terdapat perdarahan di dalam kavum abdomen dalam jumlah yang bervariasi.

Menegakkan diagnosis hamil ektopik terganggu tidaklah terlalu sukar dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan mengetahui adanya kehamilan abdominal. Kehamilan ektopik terganggu merupakan masalah klinis yang memerlukan penanganan spesialis, sehingga rujukan merupakan langkah yang sangat penting.




SUMBER BUKU : ILMU KEBIDANAN, PENYAKIT KANDUNGAN, DAN KB. JAKARTA : EGC,2010.


By :
Free Blog Templates